Memasuki minggu Ke-9, Tim One Village One CEO (OVOC) yang berada di Desa Tumbang Baloi, Kalimantan Tengah sudah memasuki puncak kegiatan yaitu Launching Klinik Kopi, Kick Off Penanaman 1000 Pohon Kopi, dan Peresmian Surat Keputusan Kelompok Tani.
Acara ini merupakan puncak kegiatan dari projek yang telah dirancang selama kurang lebih 2 setengah bulan. Adapun lokasi kegiatan ini bertempat di Desa Tumbang Baloi, Kalimantan Tengah.
Acara ini dihari oleh Bapak Qomarudin Hamka selaku Kepala Desa Tumbang Baloi, Bapak Asan Busri selaku Direktur BUMDes Baloi Usaha Mandiri, Bapak Riawan selaku Perwakilan dari PT Adaro Maruwai Coal, Bapak Muhammad Bachtiar S.T.P.,M.M, Bapak Asaduddin Abdullah, B.Sc, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapang, Bapak Bernardo Langoday S.P dan Bapak Sunardi, SP, M. Si selaku tim ahli dari IPB University, beberapa perwakilan dari panitia One Village One CEO (OVOC), Perwakilan guru dan siswa — siswi SMPN 2 Satu Atap Barito Tuhup Raya, serta Kelompok Tani Kopi.
Launching Klinik Kopi ini dilaksanakan pada (12/11/2022) pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB. Adapun istilah dari Klinik Kopi ini digunakan untuk pusat dari edukasi kopi dan pertanian kopi di Desa Tumbang Baloi.
Rangkaian kegiatan acara ini dimulai dari Penyerahan dan Penandatanganan Surat Keputusan Kelompok Tani Oleh Direktur Bumdes dan Kepala Desa, Serah Terima Fasilitas Nursery Klinik Kopi Dan Packaging Serta Realisasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMPN 2 Satu Atap Barito Tuhup Raya, Launching Klinik Kopi dengan simbolis Pemotongan Pita, dan ditutup dengan Ceremonial Penanaman secara simbolis oleh 3 Pihak, yakni perwakilan PT Adaro Maruwai Coal Bapak Riawan, IPB University Bapak Bernardo Langoday, dan Kepala Desa Tumbang Baloi.
Kedepannya Klinik Kopi ini akan menjadi pertanian terintegrasi mulai dari kebun pembibitan, pengeringan hingga ke pengolahan kopi. Kemudian dengan adanya fasilitas yang telah diberikan dan terbentuknya kelompok tani kopi Desa Tumbang Baloi, diharapkan bisa meningkatkan motivasi masyarakat agar pertanian kopi di Desa Tumbang Baloi ini bisa kembali hidup dan memberikan nilai eksistensi tinggi baik di dalam kegiatan impor maupun ekspor kopi nantinya.