Sejarah Berdirinya OVOC

One Village One CEO (OVOC) merupakan salah satu Program Inovasi Ekosistem Bisnis Perdesaan Berbasis Pemberdayaan BUMDes yang diinisiasi sejak tahun 2018 melalui kegiatan pembinaan petani muda dan santripreneur berbasis pesantren di Bogor. Kegiatan pembinaan terdiri dari fasilitasi lahan, permodalan, pendampingan, teknologi dan kemitraan pasar dengan offtaker dengan membentuk ekosistem bisnis yang terintegrasi hulu-hilir. Untuk merespon tingginya pertumbuhan demand produk pertanian, pada tahun 2019 dilakukan peningkatan skala ekosistem bisnis berbasis desa dan perluasan masyarakat sasaran sebanyak 53 desa pada enam kabupaten di Jawa Barat yaitu Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung dan Subang bekerjasama dengan PT. Astra Internasional melalui Program Desa Sejahtera Astra.

Ekosistem bisnis berbasis desa dilakukan dengan menggerakkan BUMDes dan fasilitasi saprotan, pengembangan platform digital, peningkatan kapasitas SDM, pemasaran offline dan online (e-commerce/marketplace) dan pendampingan usaha. Tahun 2020, IPB mengirimkan mahasiswa dan tenaga ahli untuk melakukan pembelajaran dan pendampingan di BUMDes terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui program One Village One CEO.

Over supply produksi hasil pertanian segar menjadi permasalahan klasik di tingkat petani sehingga dilakukan peningkatan nilai tambah melalui penerapan inovasi teknologi tepat guna menjadi produk olahan melalui pelatihan dan pendampingan oleh mahasiswa. Tahun 2021 IPB juga melakukan Scale up inovasi ekosistem bisnis perdesaan berbasis BUMDes: One Village One CEO (OVOC) dan One Village One Innovation (OVOI) pada bidang pertanian, peternakan dan hasil olahan pertanian dari 53 desa menjadi 100 desa di Provinsi Jawa Barat dalam rangka mewujudkan Desa Mandiri Sejahtera. Pada tahun 2022, IPB memperluas wilayah program OVOC di Provinsi Jawa Timur, Kepulauan Riau, Riau, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.